Ini adalah kisah seorang gadis yang merasa amat kehilangan orang yang dicintainya, cinta yang selalu ia jaga dengan segenap hatinya, kesetiaan yang selalu ia rawat dengan cinta, lantunan doa-doa yang selalu teriring di setiap malam. Kesabaran yang selalu ia tekadkan, dan ia harapkan suatu saat akan berbuah menjadi manis, semanis madu :)
*********************
Suatu hari
"Lip, aku bakal lanjutin kuliah aku ke Belanda. Aku dapet beasiswa disana."
"Berarti kamu bakal lanjutin kuliah di sana?" tanyaku pelan. Perasaan senang dan sedih seakan mengaduk-aduk hatiku. Perasaan takut kehilangan.
"Sorry Lip, aku harus pergi. Aku pengen banget nerusin kuliah ke luar negeri, dan sekarang Tuhan ngejawab semua doa-doa aku selama ini." Vian tersenyum lalu mengelus ubun-ubunku.
"Tapi Vian, aaa--aakku......" aku tertunduk menahan isak.
"Sutttttt!" ia menyentuh bibir mungilku yang kemerahan. "Everything is alright" ia memelukku.
*************************
Hari-hari telah dilewati Ghista dengan penuh kesedihan. Ya, memang ivan telah berhasil meraih cita-citanya, walaupun harus mengorbankan hubungan kami berdua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar